Liputan6.com, Jakarta – Bila dulu gim hanya sekadar hobi semata, sekarang sudah banyak pecinta gim yang menjadikannya sebagai sebuah mata pencaharian lewat eSports.
Para atlet eSports profesional pun mempunyai tim yang diurus oleh manajer selayaknya tim olahraga lainnya.
Penghasilan para atlet eSports pun tidak hanya Rp 100-200 ribu, melainkan bisa sampai puluhan miliar rupiah.
Dilansir dari situs e-sports earning, Rabu (4/4/2018), ternyata dari 50 atlet eSports terkaya, atlet yang menempati posisi 50 saja bisa meraih penghasilan sebanyak US$ 941 ribu (Rp 12 miliar).
Sementara, untuk atlet eSport di peringkat sepuluh besar, rata-rata penghasilan mereka sudah di atas US$ 1,9 juta (Rp 20 miliar rupiah).
Peringkat tiga besar diduduki oleh pemain Saahil Aror dari Amerika Serikat yang memiliki pendapatan US$ 2,9 juta (Rp 39 miliar), lalu di peringkat dua ada Amer Barqawi dari Yordania dengan penghasilan US$ 3,1 juta (Rp 42 miliar).
Untuk peringkat pertama, tercatat nama Kuro Takhasomi dari Jerman. Pria berusia 25 tahun itu memiliki penghasilan US$ 3,5 juta (Rp 48 miliar).
Para atlet eSports yang berpenghasilan fantastis tidak hanya terpusat di Eropa, melainkan dari berbagai belahan dunia, seperti Tiongkok, Kanada, Pakistan, Singapura, dan Korea Selatan.
Dota 2 Menjadi Paling Populer
Mayoritas atlet eSports tersebut mendapat penghasilan fantastis dari gim Dota 2. Gim Dota 2 menjadi populer di kalangan gamer sejak dirilis pada 9 Juli 2013.
Dota 2 memiliki genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Genre tersebut semakin populer karena mengajak pemain untuk membentuk tim dan bertanding bersama-sama.
Selain Dota 2, gim League of Legends yang memiliki genre MOBA juga diminati di kalangan pemain eSports.
Butuh Kode Steam Wallet?
Ayo isi ulang pulsa kamu sekarang dan kunjungi wallet-codes.com untuk transaksi yang lebih mudah.
Siap Tanding di Asian Games 2022
- Maskot Asian Games 2018 menyapa warga di Car Free Day, Jakarta, Minggu (25/3). Acara ini merupakan rangkaian dari sosialisasi ketiga maskot lucu tersebut sekaligus mengingatkan perhelatan Asian Games 2018. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Olympic Council of Asia dan Alisports mengumumkan kompetisi eSports akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2022 di Tiongkok.
Dengan rencana ini, eSports selangkah lebih dekat untuk dipertandingkan di ajang olahraga besar lainnya seperti, Olimpiade.
Menanggapi hal tersebut, Epitácio “TACO” de Melo, salah satu pemain terbaik Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) menyambut dengan gembira.
“Ya, semoga hal ini bisa cepat diwujudkan. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, industri eSports saat ini sedang berkembang dengan pesat ketimbang olahraga lainnya,” ujar Taco kepada Tekno Liputan6.com di Qudos Bank Arena, Sydney, Australia beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, “Tak jauh beda dengan olahraga lainnya, eSports memiliki beberapa persiapan serupa. Kita berlatih setiap hari dengan membahas strategi dan mempersiapkan kondisi tubuh.”
Meski disambut dengan gembira oleh banyak pecinta eSports, banyak pihak yang masih menentang dengan mengatakan ada beberapa kategori olahraga pada umumnya belum terpenuhi oleh eSports.
“Mereka itu orangtua dan masih memiliki pikiran yang kolot. Semua hanya masalah waktu saja, karena banyak pihak yang menyadari betapa besar potensi eSports ini berkembang dengan pesat,” pungkas Taco.
Source: Liputan6
Author : (Tom/Isk) Tommy Kurnia