Dengan total unduhan dan pengguna aktif yang mencapai jutaan, pelarangan PUBG Mobile yang dilakukan oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India ini menjadi kerugian besar untuk Tencent. PUBG Mobile merupakan game bertema battle royale paling laris seantero dunia, termasuk juga di India. Nilai pasar Tencent turun hampir US$ 34 miliar atau sekitar Rp 501,6 triliun dalam dua hari, sejak game PUBG Mobile dilarang.
India juga merupakan pasar yang paling besar bagi PUBG. Berdasarkan data perusahaan analitik aplikasi Sensor Tower, game online jenis battle royale itu meraih sekitar 175 juta pemasangan aplikasi di India atau 24% dari total pangsa pasar global.
Baca juga : Inilah Fakta Menarik dari Map Terbaru PUBG Mobile, Livik!
Dilansir dari Indian Express, PUBG Mobile dan 118 aplikasi dari China secara resmi telah dilarang oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India. Sementara untuk PUBG versi Personal Computer (PC), mereka masih tersedia dan bisa dimainkan tanpa gangguan.
Beberapa kota di India telah memberlakukan pelarangan tersebut dan menindak tegas bagi warganya yang nekat memainkan game itu. Meskipun telah resmi dilarang oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India, PUBG Mobile masih tersedia di dalam Play Store dan bisa diunduh.
Memuat konten yang kasar?
Sebelumnya, diketahui bahwa game itu dilarang karena memuat konten yang kasar dan dapat menurunkan nilai belajar anak karena kecanduan atas game. Namun, sebuah surat kabar di India menyebutkan bahwa game PUBG disebut sebagai “epidemi” yang mengubah anak-anak menjadi “monorogi” atau psikopat.
Dilansir dari Bloomberg, India menganggap bahwa PUBG memungkinkan anak melakukan intimidasi, mencuri, dan dalam suatu kasus di Mumbai, seorang remaja melakukan bunuh diri. Pada pertemuan publik bulan lalu, seorang ibu di India bahkan mengeluh kepada Perdana Menteri India tentang putranya yang kecanduan bermain PUBG.
Kementerian Teknologi India juga mengatakan, aplikasi PUBG dianggap sebagai ancaman bagi keamanan India. Sebab, aplikasi ini dinilai mengumpulkan dan membagikan data pengguna secara diam-diam. Namun, Tencent menegaskan bahwa perusahaan serius melindungi privasi dan data pengguna.
Meski begitu di sisi lain, para pengembang game melihat bahwa India merupakan pasar yang menjanjikan karena India telah menjadi pasar smartphone terbesar kedua di dunia, setelah China dan yang paling cepat berkembang.
Pelarangan atas game PUBG diprediksi karena India belum memiliki kebijakan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, Bluehole Inc. selaku pembuat asli dari PUBG telah mengambil pendekatan dengan hati-hati. Perusahaan itu mengatakan sedang mencari dasar hukum larangan PUBG di berbagai kota di India dan akan berunding dengan pihak berwenang untuk menemukan solusi.
Hmm… apa jadinya ya gengs kalo sampe PUBG Mobile dilarang di Indonesia??